• iconJl. Jendral Sudirman, Kotagajah, Lampung Tengah
  • iconinfo@stisda.ac.id

Pengabdian pada Masyarakat Melalui Edupreneurship Berbasis Kreativitas

Pengabdian pada Masyarakat Melalui Edupreneurship Berbasis Kreativitas Pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu wujud nyata dari kontribusi akademisi dalam memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitar. Dalam ranah pendidikan, pengabdian kepada masyarakat merupakan komponen fundamental yang berupaya memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan. Salah satu langkah strategisnya adalah program "Pengabdian kepada Masyarakat Melalui Edupreneurship Berbasis Kreativitas", yang bertujuan untuk mempromosikan pemberdayaan masyarakat. Dua pembicara berpengetahuan luas dengan latar belakang pendidikan dan kewirausahaan ditampilkan dalam program ini: Chamdini Putri, M.E., dan Amnatus Sholekah, M.E. Bersama-sama, keduanya bekerja untuk mendorong masyarakat—dan generasi muda pada khususnya—untuk memiliki kemampuan kewirausahaan kreatif yang sejalan dengan tuntutan kontemporer. Senin, 18 November 2024, bertempat di Kampung Totokaton, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Darusy Syafa’ah (STISDA) Lampung Tengah mengadakan pengabdian masyarakat. Setiap lokasi memiliki potensi dan kualitas yang unik, kreativitas merupakan komponen penting dari edupreneurship. Orang dapat menciptakan barang atau jasa yang khas dengan nilai pasar yang tinggi dengan menerapkan imajinasi mereka. Misalnya, kursus pelatihan tentang cara mengubah masakan tradisional menjadi barang yang lebih kontemporer atau membuat kerajinan tangan menggunakan komponen daerah. Selain meningkatkan ekonomi lokal, pendidikan berbasis kreativitas ini membantu menjaga budaya lokal dan memperkuat identitas masyarakat. Foto Pengabdian pada Masyarakat Melalui Edupreneurship Berbasis Kreativitas Nilai pendidikan terapan ditekankan melalui layanan berbasis edupreneurship. Selain belajar tentang ide-ide kewirausahaan, komunitas berpartisipasi dalam kegiatan langsung seperti membuat strategi bisnis, mempromosikan barang di media sosial, dan menangani uang pokok. Metode ini memungkinkan peserta untuk membuat perusahaan mereka sendiri dan mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang prosedur bisnis. Bimbingan rutin dapat membantu orang menjadi lebih mudah beradaptasi dengan keadaan yang berubah dan meningkatkan kapasitas mereka untuk menghasilkan peluang kerja. Program edupreneurship juga berperan dalam membangun ekosistem kolaboratif antara akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat. Akademisi berperan sebagai fasilitator dan pemberi ilmu, sementara pelaku usaha dapat menjadi mentor dalam pengembangan bisnis. Dengan sinergi ini, program pengabdian menjadi lebih berkelanjutan dan memberikan dampak yang lebih luas. Di sisi lain, masyarakat yang telah berhasil mengembangkan usahanya dapat menjadi inspirasi dan motivator bagi komunitas lainnya. Melalui pengabdian berbasis edupreneurship dengan pendekatan kreatif, masyarakat tidak hanya diberdayakan secara ekonomi, tetapi juga didorong untuk menjadi pelaku perubahan yang berdaya saing. Keberhasilan program ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan pendidikan adalah dua elemen yang tidak terpisahkan dalam membangun masyarakat yang sejahtera dan mandiri. Edupreneurship bukan hanya sebuah konsep, tetapi sebuah gerakan yang mampu mengubah tantangan menjadi peluang.